AKTUIL.COM – Pihak kepolisian telah melakukan langkah-langkah antisipasi, dengan melakukan pengamanan terhadap tempat kejadian perkara (TKP).
Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah juga telah membentuk tim gabungan untuk melakukan penyelidikan.
Atas peristiwa kecelakaan kerja yang terjadi di PT. Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) pada Minggu (24/12/2023) pagi.
Hal itu disampaikan oleh Kapolda Sulteng Irjen Pol. Agus Nugroho, Kapolda bersama Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Dodi Triwinarto mengunjungi lokasi insiden di Morowali.
Baca Juga:
Selebgram dan Pengusaha Fitri Salhuteru Dilaporkan ke Polres Metro Jaksel oleh Artis Nikita Mirzani
Soal Tudingan Intimidasi kepada Agustiani Tio Fridelina, Komisi Pemberantasan Korupsi Beri Tanggapan
“Untuk saat ini operasioanal PT ITSS kami hentikan sampai adanya penyelesaian dari hasil penyelidikan,” ujar Agus Nugroho.
Baca artikel lainnya di sini : Kemenperin Turunkan Tim Khusus Penanganan Kecelakaan Kerja PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel
Kapolda juga turut menyampaikan keprihatinan atas peristiwa ini dan turut berbela sungkawa kepada keluarga korban.
Kapolda mengungkapkan, sebagaimana informasi yang diberitakan, kecelakaan kerja PT ITSS terjadi pukul 05.30 WITA pagi, tepatnya di gedung lantai 2 dan lantai 3.
Baca Juga:
Selebgram dan Pengusaha Fitri Salhuteru Dilaporkan ke Polres Metro Jaksel oleh Artis Nikita Mirzani
Soal Tudingan Intimidasi kepada Agustiani Tio Fridelina, Komisi Pemberantasan Korupsi Beri Tanggapan
Ia menyebut peristiwa terjadi bermula ketika tim teknis dari PT ITSS akan melakukan perbaikan terhadap salah satu tungku feronito yang ada di lantai 2.
Lihat juga konten video, di sini: Banyak yang Gagal Paham, Gibran Rakabuming Raka Sebut APBN untuk IKN Hanya 20 Persen
“Namun, pada saat tim teknis melakukan pembongkaran terhadap tungku yang di maksud, terjadi ledakan”.
“Disertai dengan semburan api yang mengakibatkan terjadinya kebakaran gedung PT ITSS,” ujarnya.
Akibat kecelakaan itu, kata Agus, sebanyak 59 karyawan PT ITSS menjadi korban.
Yakni 13 korban meninggal dunia terdiri dari empat korban dari Tenaga Kerja Asing (TKA) dan sembilan korban dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Sebanyak 29 korban mengalami luka berat, 12 korban mengalami luka sedang, serta lima korban mengalami luka ringan.
Agus menyampaikan untuk korban yang meninggal dunia, saat ini masih berada di klinik kawasan PT IMIP.
Sedangkan untuk 29 korban luka berat telah dirujuk dan ditangani oleh RSUD Morowali.
Sementara itu, 12 korban luka sedang masih dalam tahap observasi di klinik kawasan PT IMIP dan lima korban luka ringan telah dipulangkan.***